BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembelajaran
merupakan satu kajian
yang patut diperhatikan dan dipedulikan dengan seksama. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran, disamping guru dituntut mampu menguasai metode, teknik dan strategi,
guru juga dituntut mampu mengembangkan
media pembelajaran yang akan digunakan, karena media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses pembelajaran
demi tercapainya tujuan yang dimaksudkan.
Minat tidak tumbuh secara naluriah, akan tetapi dibutuhkan
suatu rangsangan-rangsangan tertentu untuk menimbulkan suatu ketertarikan. Oleh
karena itu,
agar siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap suatu pembelajaran maka seorang
guru harus memberikan stimulus untuk menumbuhkan minat tersebut.
Salah satu usaha untuk menumbuhkan hal itu adalah dengan
penggunaan media pembelajaran secara
terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Karena fungsi media dalam kegiatan
tersebut disamping sebagai penyaji stimulus, informasi, sikap dan lain-lain
juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal
tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta
untuk memberikan umpan balik.
Sejauh ini telah banyak perubahan
sikap para ahli terhadap peran menulis dalam program pengajaran bahasa. Tulisan
merupakan bentuk pengibaratan besar yang dibuat oleh manusia, dan manusia
memulai sejarah peradabannya ketika menulis sebuah tulisan. Sejarah peradaban
akan hilang pada saat manusia tidak menuliskan sesuatu yang telah
dipelajarinya. Aktivitas menulis memungkinkan siswa untuk memikirkan pengalaman
yang mereka miliki.
Dalam mengungkapkan perasaan atau
pikiran secara tertulis, seorang pemakai bahasa memiliki lebih banyak
kesempatan untuk persiapan dan mengatur diri, baik dalam hal apa yang akan
diungkapkan maupun bagaimana cara mengungkapkannya.
Dari itu, kami pemakalah akan
menjelaskan tentang penggunaan media gambar untuk pembelajaran maharah kitabah (menulis),
serta menjelaskan strategi dan proses pembelajaran maharah kitabah dengan media
gambar ini, karena maharah kitabah atau ketrampilan menulis merupakan salah
satu ketrampilan yang mendasar dari keempat ketrampilan berbahasa yang lain.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, kami merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut:
1.
Apa pengertian Media Pembelajaran?
2.
Apa saja macam-macam Media Pembelajaran?
3.
Bagaimana pengertian, macam-macam, kelebihan dan kekurangan serta
kriteria pemilihan Media Gambar?
4.
Bagaimana penggunaan Media Gambar untuk
Pembelajaran Maharah Kitabah?
1.3
Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, maka ada
beberapa tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk:
1.
Mengetahui pengertian Media Pembelajaran
2.
Mengetahui macam-macam Media Pembelajaran
3.
Mengetahui dan memahami pengertian, macam-macam, kelebihan dan
kekurangan serta kriteria pemilihan Media Gambar
4.
Mengetahui dan mampu mengaplikasikan penggunaan
Media Gambar untuk Pembelajaran Maharah Kitabah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari
bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Lesle J. Briggs (1979),
menyatajan bahwa media pembelajaran sebagai “The phisyical means of
conveying instructional content… book, fils, videotapes, etc. Lebih jauh
Briggs menyatak media adalah alat untuk member perangsang bagi peserta didik
supaya terjadi proses belajar.
Rossi dan Breidle (1966),
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat
dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah,
dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televise kalau
digunakan dan deprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Namun
demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal
lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. (Dr. Wina Sanjaya,
2009: 205).
Selain pengertian di atas,
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman berpendapat bahwa secara harfiah kata media
memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Associastion for Education and
Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang
diperlukan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education
Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipilasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksioanal.
Dari definisi-definisi
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar
lebih baik dan dapat meningkatkan performen mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. (Asnawir dan M. Basyiruddin Usman,
2002: 11)
2.2
Macam-macam Media Pembelajaran
Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan
digunakan dalam penyamapaian informasi dan pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan
sifat-sifat media tersebut. sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku
dalam mengelompokkan media. Jadi banyak
tenaga ahli mengelompokkan klasifikasi media tergantung dari sudut mana mereka
memandang dan menilai media tersebut.
Macam-macam media jika dilihat dari berbagai sudut
pandang adalah sebagai berikut:
1.
Macam-macam
media dilihat dari sisi komponennya
Apabila dilihat dari sisi
komponennya, terdiri dari dua bagian (Hujair
AH. Sanaky, 2009
:21), yaitu:
a.
Hadware (perangkat keras), berfungsi untuk menampilkan komponen perangkat lunak.
Bentuk alatnya sperti, radio, tape recorder, OHP-OHT, Video, VCD, Komputer, dan
sebagainya.
b.
Software (perangkat lunak), bahan atau program yang ditampilkan dengan
bantuan hadware. Artinya, bahan atau materi pelajaran yang diterima
pembelajar melalui suatu alat atau hadware, yaitu pembelajar yang
belajar dengan mendengarkan suara dari pita suara dan bukan dari tape
recordernya.
2.
Macam-macam
media dilihat dari jenisnya
Dilihat dari
jenisnya media dapat digolongkan menjadi dua macam (Ahmad Muhtadi Anshor, 2009:
89), yaitu:
a.
Media audio; adalah media pembelajaran yang menuntut pembelajar untuk menggunakan indera
pendengaran secara dominan. Bahan pelajaran yang diterima
pembelajar melalui media yang mengandalkan pengalaman pendengaran. Seperti:
radio, tape recorder, rekaman, atau alat musik lainnya.
b.
Media visual; adalah media pembelajaran yang menuntut pembelajar untuk menggunakan indera
penglihatan secara dominan. Bahan pelajaran yang diterima
pembelajar melalui media yang mengandalkan pengalaman penglihatan. Seperti:
papan tulis, benda peraga, gambar dan foto, kartu dan lain-lain.
c.
Media audio
visual; adalah media pembelajaran yang menuntut pembelajar untuk menggunakan indera
penglihatan dan pendengaran. Bahan pelajaran yang diterima
pembelajar melalui media yang mengandalkan pengalaman penglihatan dan
pendengaran. Seperti: Film, TV dan lain-lain.
3.
Macam-macam
media dilihat dari bahan pembuatannya
Dilihat dari bahan pembuatannya
media dapat digolongkan menjadi dua macam:
a.
Media
sederhana
Dalam media sederhana ada berbagai
macam media, diantarnya:
(1)
Gambar atau
foto; Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang
menyangkut indera penglihatan.
(2)
Sketsa; Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa
detail.
(3)
Diagram; Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol.
(4)
Bagan
(chart); Bagan adalah media yang berisi tentang gambar-gambar,
keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagianya.
(5)
Grafik; Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar, seringkali digunakan simbol-simbol verbal untuk melengkapinya.
Pembagian grafik ada dua macam: grafik garis dan grafik batang.
(6)
Poster; Poster adalah media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan
singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang relatif besar. Poster ini
berfungsi untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
(7)
Peta; Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui sistem proyeksi.
b.
Media Komplek
Dalam media komplek ada berbagai
macam media, diantarnya:
(1)
Media audio; Media audio adalah media yang berkaitan dengan indera pendengaran.Terdapat
beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain: Radio, alat perekam pita magnetic (tape recorder), dan laboratorium bahasa.
(2)
Media
proyeksi; Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki persamaan
dengan media grafis dalam hal menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Beberapa
jenis media proyeksi antara lain: Film bingkai, film rangkai (merupakan satu kesatuan film rangkai yang berurutan bisa dengan suara atau tanpa suara), Proyektor
transparasi (OHP), proyektor tak
tembus pandang (Opaque Projektor), film dan Video,
(3) Komputer; Komputer adalah mesin yang dirancang
khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, serta merupakan mesin
elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.
Komputer juga bisa didefinisikan seperti suatu alat elektronik yang mampu
melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memproses input, menyimpan
perintah-perintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi.
(4) Multimedia; Saat ini yang menjadi trend dalam dunia pendidikan
sehubungan dengan pemanfaatan media, adalah dengan menggunakan berbagai media
(multimedia). Disebut multimedia, karena media ini menrupakan kombinasi dari
berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video,
grafis, dan lain sebagainya. Sekarang ini multimedia diarahkan kepada komputer
yang dalam perkembangannya sangat pesat dan sangat membantu dalam dunia
pendidikan. Media internet yang merajalela, sejatinya telah memberikan pengaruh
yang positif dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya dengan adanya program e-learning,
e-education, dan lain-lain.
2.3
Media Gambar
A. Pengertian Media Gambar
Diantara media pembelajaran, gambar/foto
adalah media yang paling umum digunakan orang, karena media ini mudah dimengerti
dan dapat dinikmati, mudah didapatkan dan dijumpai dimana-mana, serta banyak
memberikan penjelasan bila dibandingkan dengan verbal. Oleh karena itu, pepatah
Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu
kata (Sadiman, 2005: 29)
Gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi dan sebagai curahan dan
pikiran. (Hujair AH. Sanaky, 2009: 43). Gambar yang berwarna pada umumnya
menarik perhatian. Semua macam gambar mempunyai arti, uraian, dan tafsiran
sendiri-sendiri. Karaena itu gambar dapat digunakan sebagai media pendidikan
dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak dan memungkinkan belajar
secara efisien di sekolah.
Perbedaan antara media gambar/foto
dengan verbal adalah media gambar/foto yaitu memvisualisasikan apa adanya
secara detail, sedangkan kelemahan verbal (kata-kata) terletak pada
keterbatasan daya ingat dalam bercerita dan menjelaskan, sehingga mungkin ada
hal-hal yang tercecer atau terlupakan dalam menyampaikan pesan.
Gambar/foto
merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Gambar ini merupakan
alat visualisasi yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan
dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat
dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan
melalui gambar yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima
oleh anak-anak akan sama.
B. Macam-macam Media Gambar
Ada
beberapa jenis media gambar/foto (Usman, 2002: 51), antara lain:
1.
Foto
dokumentasi; yaitu
gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu maupun masyarakat
2.
Foto
aktual; yaitu gambar yang
menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya:
angin puting beliung, banjir, dan sebagainya.
3.
Foto
pemandangan; yaitu
gambar yang melukiskan pemandangan suatu daerah/ lokasi.
4.
Foto
iklan/reklame; yaitu
gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang atau masyarakat konsumen.
5.
Foto
simbolis; yaitu gambar yang
menggunakan bentuk simbol atau tanda yang mengungkapkan pesan tertentu dan
dapat mengungkapkan kehidupan manusia yang mendalam serta gagasan-gagasan atau
ide-ide anak didik.
C. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
Penyajian materi pelajaran dengan
menggunakan gambar, tentu merupakan daya tarik tersendiri bagi pembelajar. Maka
penggunaan gambar/foto harus sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan dan
tujuan yang diinginkan. Selain itu penggunaan gambar dalam proses pembelajaran
sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif pengajar itu sendiri, asalkan
gambar dan foto tersebut dari sisi seni bagus dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Tetapi perlu diketahui pula bahwa bagus baiknya suatu media
pengajaran, tentu saja juga memiliki kelebihan dan kelemahan (Sanaky, 2009:
70).
Adapun kelebihan dan kekurangan Media
Gambar adalah sebagai berikut:
a.
Kelebihan
gambar atau foto
1. Sifatnya konkret, lebih realis
menunjukkan pada pokok masalah bila dibandingkan dengan verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu,
artinya tidak semua benda, obyek, peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan
pembelajar tidak dapat dibawa ke obyek tersebut. Maka perlu diciptakan dengan
membuat gambar atau foto benda tersebut.
3. Gambar dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan panca indera. Misalnya, binatang bersel satu tak mungkin dilihat dengan
mata telanjang, tetapi dengan mikroskop. Apabila tidak menggunakan mikroskop,
maka dapat direkayasa dengan bentuk gambar atau foto.
4. Memperjelas suatu sajian masalah dalam
bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
5. Media ini lebih murah harganya, mudah
didapatkan dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Jadi,
penggunaan media gambar atau foto dalam proses pembelajaran sangat tergantung
pada kreasi dan inisiatif pengajar, asalkan gambar atau foto tersebut dari
“sisi seni baik,” dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b.
Kekurangan
media gambar atau foto (Musfiqon, 2012: 75)
1. Gambar/foto hanya menekankan persepsi
indera mata, sehingga penghayatan tentang materi kurang sempurna
2. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk pembelajaran
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok
besar.
D. Kriteria Pemilihan Media Gambar
Selain itu, media gambar/foto yang baik
harus memenuhi enam syarat (Hujair AH. Sanaky, 2009: 71), yaitu:
1.
Harus
autentik
Artinya gambar haruslah
secara jujur melukiskan situasi seperti apa adanya atau sesuai dengan benda
aslinya.
2.
Sederhana
Komposisi gambar
hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3.
Ukuran
relatif
Artinya gambar/foto
tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan. Gambar/foto harus menampilkan suatu benda atu obyek yang telah
dikenal pembelajar dan sifatnya aktual.
4.
Gambar/foto
harus mengandung unsur gerak dan perbuatan
Artinya gambar yang
baik tidaklah menunjukkan suatu obyek atau kejadian dalam keadaan diam, tetapi
memperlihatkan suatu aktivitas, kegiatan, atau perbuatan tertentu.
5.
Gambar/foto
yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Mungkin saja, gambar/foto hasil karya
pembelajar serigkali lebih baik walaupun dari segi mutunya kurang baik.
6.
Tidak
setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
Sebagai media yang
baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
2.4
Penggunaan
Media Gambar untuk Pembelajaran
Maharah Kitabah
Kitabah
(menulis) merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran bahasa
Arab. Jika berbicara merupakan sarana untuk berkomunikasi aktif dengan orang
lain sehingga ia dapat mengungkapkan perasaan dan pemikirannya, dan membaca
merupakan alat yang digunakan orang untuk mengetahui sesuatu yang terjadi pada
masa-masa sebelumnya, maka menulis merupakan suatu aktifitas untuk
mengaktualisasikan kemampuan dirinya dan spesialisasi keilmuannya kepada publik
karena dari hasil tulisannya baik berupa buku maupun sekedar naskah opini dan
makalah singkat, pembaca dapat mengetahui kualitas keilmuan yang ia miliki dari
spesialisasi keilmunnya (Muhammad Khalilullah: 126).
Gambar dengan berbagai bentuk ukuran dan warnanya dapat
digunakan untuk pembelajaran maharah kitabah. Hal ini tergantung pada kemampuan
guru dalam menggunakan media tersebut (Abdul Wahab Rosyidi, 2012: 77). Berikut
ini merupakan prosedur penggunaan media gambar untuk pembelajaran maharah
kitabah:
A. Prosedur Penggunaan Media
Gambar untuk Pembelajaran Maharah
Kitabah
a)
Pertama: Menyiapkan Media Gambar
Mencari
atau menyiapkan gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, dalam hal
ini untuk keterampilan menulis (kitabah) siswa; yaitu dengan cara memilih
gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok
pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok
pelajaran.
b)
Kedua: Menyajikan Media Gambar
Memadukan
gambar-gambar dengan pelajaran, sebab keefektifan penggunaan media gambar di dalam proses pembelajaran
memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semua, perlu
dipikirkan kemungkinan dalam kaitannya dengan pokok-pokok pelajaran.
Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena
maknanya akan membantu pemahaman siswa.
Penggunaan
media gambar juga seharusnya secara selektif. Lebih baik menggunakan sedikt
gambar yang tepat sasaran, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak
efektif. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan akan mengakibatkan
para siswa merasa terintimidasi oleh gambar yang mereka lihat, akan tetapi
tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas. Jadi yang terpenting
adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan
baik, ilustrasi tambahan bisa berfaidah memperbesar konsep-konsep utama.
Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan
memperagakan konsep-konsep pokok yang terpenting dari pelajaran itu, lalu
disajikan gambar yang menyertainya berturut-turut secara lebih rinci.
c)
Ketiga: Lanjutan Media Gambar
Hendaknya
gambar yang dipilih dapat mamancing pernyataan yang kreatif, melalui
gambar-gambar para siswa akan terdorong untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa lisan dan tulisan, seni
grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Kemampuan indera visual dalam hal
ini sangat diperlukan bagi siswa dalam membaca dan mendeskripsikan gambar yang
disajikan.
Oleh sebab demikian, pada tahap ini bisa dilakukan elaborasi,
eksplorasi dan konfirmasi terkait media gambar dan pokok pelajaran yang
dilaksanakan. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran, dapat
dilakukan pula evaluasi atau penugasan terhadap pelajaran yang dimaksudkan.
Dalam hal ini adalah keterampilan menulis (kitabah).
B. Strategi Penggunaan Media Gambar untuk Pembelajaran Maharah
Kitabah
Dewasa
ini gambar secara luas dapat diperoleh dari berbagai sumber. Misalnya dari
surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan,
kartun, dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat
dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
Berikut
ini akan dipaparkan beberapa uraian berkaitan dengan pemahaman terhadap media
gambar yang merupakan salah satu alat yang memfokuskan siswa dalam
pembelajaran. Semua gambar mempunyai arti, uaraian, dan tafsiran sendiri.
Karena itu, gambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan mempunyai
nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak, dan memungkinkan belajar secara efisien
di sekolah.
Gambar dengan berbagai bentuk ukuran
dan warnanya dapat digunakan untuk pembelajaran keterampilan menulis. Hal ini
tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut. Oleh sebab itu, media ini harus digunakan dalam
pembelajaran kitabah. Ada beberapa pengembangan dalam menggunakan media
gambar untuk maharah kitabah, diantaranya:
1. Menirukan gambar menarik yang bertuliskan huruf
hijaiyah
Guru memberikan pada siswa
gambar-gambar yang menarik berisikan huruf hijaiyah. Kemudian meminta
siswa untuk meniru tulisan huruf hijaiyah tersebut.
Contoh:
GAMBAR : 1.2
Huruf Hijaiyah
2. Tebakan
Gambar dengan kosa kata bahasa Arab(Mufrodat)
Guru memberikan kertas bergambar
pada siswa dan meminta mereka untuk menyebutkan gambar apa yang ada di kertas
tersebut dan meminta mereka membuat kalimat.
Contoh:
GAMBAR : 1.3
Buku
Dengan media gambar di samping itu
guru bisa menjadikan sebagai perantara dalam belajarbahasa Arab, misalnya:
Guru
bertanya pada siswa : ما هذا ؟
Siswa
menjawab : هذا
دفتر
Kemudian guru meminta mereka
untukmembuat kalimat dari mufrodat tersebut secara tertulis.
3. Mendeskripsikan
gambar
Guru menyiapkan gambar untuk siswa
kemudian meminta mereka untuk mendeskripsikannya dalam bentuk tulisan.
Contoh :
GAMBAR : 1.4
Bolpoint
Dengan
gambar tersebut siswa dapat belajar maharah kitabah dengan cara
mendeskripsikan apa yang ada dalam gambar tersebut. baik dari segi jenisnya,
warnanya, jumlahnya, atau fungsi dan lain sebagainya. Misalnya saja dalam
gambar 1.4 tersebut siswa dapat mendeskripsikannya dalam bentuk paragraf
seperti ini:
هذه أقلام. ألوانها متنوعة. منها :
أصفر، أزرق ، أبيض، و أحمر. هذه إحدي من
أدوات الدراسية. يحتاج الطلاب القلم للكتابة. وأنا أحتاجها أيضا. أكتب الدرس
بالقلم. وتلك الأقلام
مهمة جدا
في حياتنا
4. Menjabarkan
idiom
Dalam artian, guru memberi gambar
yang bertuliskan idiom, kemudian meminta mereka untuk menjabarkannya secara
tertulis.
Contoh:
GAMBAR : 1.5
Idiom atau Kata Bijak
Melihat dan memaknai gambar tersebut
siswa dapat menjabarkannya dalam bentuk tulisan sesuai dengan maksud dari kata
bijak yang ada di gamabar 1.5 tersebut.
Seperti :
هذا النص يدلّ على أنّ الله يأمرنا لذكر أسماء الله في كلّ
بداية أعمالنا. مثلا ، أنا سأقرء الكتاب. فلا بدّ
لي أن أقول " بسم االه الرحمن الرحيم " قبل قراءته. لذلك هيا أن
نتعوّد في هذا العمل.
5. Belajar
merangkai huruf
Siswa dapat lebih mudah merangkai
huruf dengan melihat gambar. Karena siswa akan merasa rtertarik dan dengan
gambar tersebut daya ingat siswa akan semakin kuat.
Siswa dapat menirukan rangkaian
huruf yang ada dalam gambar tersebut dengan menulisnya ulang di buku catatannya
masing-masing. Siswa juga dapat berlatih sendiri tanpa ada pengontrolan.
Contoh gambar :
GAMBAR : 1.6
Merangkai huruf hijaiyah
6. Menulis
dengan menggambar
Guru bisa memberi variasi dalam
metode mengajar maharah kitabah dengan membuat kalimat yang di desain
dengan gambar. Metode ini akan lebih memberi refresh pada otak siswa dalam
menulis. Desain yang digambar oleh siswa bersifat bebas. Agar siswa juga bisa
meningkatkan kreatifitasnya dalam
mengembangkan keterampilannya.
Contoh gambar :
GAMBAR : 1.7
Menulis Arab dengan mendesain
7. Pembelajaran
kosa kata (mufrodat) berbentuk gambar
Ketika kita belajar bahsda, maka
kita pasti akan belajar mufrodat. Begitupun dalam pembelajaran kitabah,
kita akan dituntut untuk memperkaya mufrodat yang kita miliki. Dalam hal
ini, untuk mempermudah jalannya belajar kitabah, maka lebih baiknya saat
guru memberi mufrodat pada siswa, mufrodat tersebut juga
bebrbentuk gambar. Agar ketertarikan siswa dalam mengenal dan menghafal mufrodat
itu ada.
Contoh gambar:
GAMBAR : 1.8
Mufrodat (kosa kata) yang disertai
gambar
8. Menertibkan
susunan kalimat yang belum beraturan
Siswa harus sering mendapatkan
latihan kitabah, baik menulis murni apa yang ada dalam fikirannya
ataupun tidak. Apalagi dalam hal menyusun kalimat, siswa harus mulai belajar
dari kalimat yang ringan. Untuk mengimbau dari rasa malas atau bosan, maka guru
bisa memotif kalimat-kalimat tersebut denagn gambar.
|
|
|
|
GAMBAR : 1.9
Kalimat yang Belum Beraturan
Apabila di susun yang benar menjadi,
كتب رجل بمرسمة
9. Mengembangkan
satu huruf hijaiyah ke beberapa mufrodat yang bergambar
Untuk melatih siswa dalam menulis mufrodat,
maka sebaikya guru menngunakan media gambar dengan mengembangkan satu hruf
hijaiyah ke beberapa bentuk mufrodat dan menulisnya beberapa kali. Selain
agar siswa smakin kaya akan mufrodat, tetapi juga agar siswa terbiasa
menuli Arab dan tidak akan terjadi kesalahan dalam kitabah.
Contoh:
Guru menggunakan huruf hijaiyah alif
dan mengembangkannya ke beberpa mufrodat yang berhubungan dengan anggota
badan yang di awali dengan huruf hijaiyah, Kemudian siswa menulisanya.
Contoh:
Alif
=
Alif
bisa dikembangkan ke Mufrodat yang didesain gambar, sebagaimana
berikut:
GAMBAR: 1.10 GAMBAR:1.11 GAMBAR:1.12
Jari Gigi Telinga
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Penggunaan media
pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat memancing
keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.
Penggunaan media pembelajaran
dalam pengajaran akan
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan-isi pelajaran pada waktu yang sama.
Media adalah segala sesuatu yang dapat
diindra yang dapat berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk komunikasi
(proses belajar mangajar) dengan tujuan dapat menyalurkan pesan dari pengirim (pengajar) ke penerima (pebelajar) sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa, serta perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran yang dapat digunakan
dalam poroses belajar mengajar banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu media
gambar. Media gambar representasi termasuk media visual yang berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber (pengajar) ke penerima pesan (pebelajar), dimana pesan
dituangkan melalui lambang atau symbol komunikasi visual yang harus difahami benar
agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Seperti halnya
kemampuan berbicara (kalam),
kemampuan menulis (kitabah) mengandalkan
kemampuan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif. Namun dalam penggunaan
bahasa sehari-hari,
berbicara dilakukan dalam jumlah dan frekuensi yang lebih tinggi daripada
menulis. Selain frekuensinya yang tinggi berbicara pada umumnya dilakukan
secara spontan, tanpa banyak kesempatan untuk memperhatikan kaidah penggunaan
bahasa secara semestinya.
Kitabah
adalah kumpulan dari kata yang tersusun dan mengandung arti, karena kitabah
tidak akan terbentuk kecuali dengan adanya kata yang beraturan. Tujuan dari pembelajaran maharah kitabah
yaitu mampu menulis dan memahami beragam wacana, tulisan, dan mampu mengekspresikan
berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan.
Teknik
dan strategi penggunaan media gambar untuk pembelajaran maharah
kitabah bisa dilakukan dengan sevariatif mungkin. Improfisasi
dan kreasi guru dalam hal ini sangat dibutuhkan. Berikut ini diantara beberapa
contohnya, seperti: menirukan gambar menarik yang bertuliskan huruf hijaiyah, tebakan gambar dengan kosa kata
bahasa arab(mufrodat), mendeskripsikan gambar, menjabarkan idiom, belajar merangkai huruf, menulis dengan menggambar, pembelajaran kosa kata (mufrodat)
berbentuk gambar, menertibkan susunan kalimat yang belum beraturan, mengembangkan satu huruf hijaiyah
ke beberapa mufrodat yang bergambar dan
lain-lain.
1.2
Saran
Penulisan makalah ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk memperdalam pemahaman mahasiswa agar memperoleh wawasan lebih luas tentang teori-teori kependidikan, teknik-teknik pengajaran dan pengembangan media dalam
pembelajaran, lebih-lebih mahasiswa-mahasiswa pada studi
Pendidikan Bahasa Arab untuk bekal menjadi seorang pendidik kelak.
Makalah
ini juga baik untuk dijadikan literature bacaan, acuan penelitian, bahan
kajian-kajian kependidikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anshor, Ahmad Muhtadi. 2009. Pengajaran
Bahasa Arab: Media dan Metode-metodenya. Yogyakarta: Penerbit Teras
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers
Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni
Khalilullah, Muhammad. Media
Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media
Dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Rohani, Ahmad. 1997. Media
Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Rosyidi, Abdul Wahab. 2012. Media
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press
Sadiman, Arief S., dkk. 2006. Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Sanaky, Hujair. 2009. Media
Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain System Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar