Pages - Menu

Kamis, 18 Februari 2016

II - Teknologi Pembelajaran - PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (MACROMEDIA FLASH 8) DALAM PEMBELAJARAN MUFRODAT BAHASA ARAB di Madrasah Aliyah Al-Karmiyyah Sumenep

PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (MACROMEDIA FLASH 8) DALAM PEMBELAJARAN MUFRODAT BAHASA ARAB
di Madrasah Aliyah Al-Karmiyyah Sumenep





disusun untuk memenuhi Tugas UAS
Matakuliah: Teknologi Pembelajaran
Pengampu: Dr. Umi Mahmudah dan Dr. Sutaman






Penyusun:
Bayu Kusferiyanto (14720081)







 

















PENDIDIKAN BAHASA ARAB
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Juni, 2015



Kata Pengantar


Bismillahirrahmanirrahim.
Puji-Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga terlimpah-curahkan kepada Rasul, Nabi Muhammad SAW, guru semesta alam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Teknologi Pembelajaran yang diampu Ibu Dr. Umi Mahmudah dan Bapak Dr. Sutaman dengan judul Teknologi Pembelajaran besbasis Komputer dalam Pembelajaran Bahasa Arab: Kajian Teori dan Aplikasi di Program Magister Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pembelajaran tatap muka konvensional di waktu yang akan datang akan semakin berkurang tergantikan pembelajaran yang lebih terdesentralisasikan melalui CD interaktif, web base, dan perangkat teknologi informasi lainnya.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep pembelajaran bahasa Arab, utamanaya dengan menggunakan teknologi berbasis komputer. Karena hemat kami, teknologi pembelajaran berbasis komputer menunjang implementasi kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber belajar.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami susun berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun khususnya, atau bagi siapapun yang membacanya secara umum. Demikian dan akhirnya kami ucapkan terimakasih.



Penyusun
Daftar Isi


Cover
Kata Pengantar .........................................................................................        i
Daftar Isi ....................................................................................................        ii
BAB I   : PENDAHULUAN ....................................................................        1
1.1     Latar Belakang ..............................................................................        1
1.2     Rumusan Masalah .........................................................................        3
1.3     Tujuan ...........................................................................................        3
BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................        4
2.1     Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer ..........................        4
A.      Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer ........................        4
B.       Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) .......        5
C.       Model-model Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) ........        5
2.2     Pembelajaran Bahasa Arab .......................................................        10
A.      Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab ..................................        10
B.       Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Arab ..........................        11
C.       Problematika Pembelajaran Bahasa Arab ..............................        14
2.3     Aplikasi Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer dalam Pembelajaran Bahasa Arab   ....................................................................................................... 15
A.      Pengembangan Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer dalam Pembelajaran Bahasa Arab ......................................................................................        15
B.       Penggunaan Produk Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer dalam Pembelajaran Bahasa Arab .........................................................................        18
BAB III : PENUTUP ................................................................................        20
3.1     Kesimpulan ...................................................................................        20
3.2     Saran .............................................................................................        21
Daftar Pustaka ..........................................................................................        22




PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (MACROMEDIA FLASH 8) DALAM PEMBELAJARAN MUFRODAT BAHASA ARAB
di Madrasah Aliyah Al-Karmiyyah Sumenep


I.         PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Wacana yang berkembang sekarang ini, orang yang belajar bahasa Arab dianggap kolot karena hanya diajarkan oleh kiai-kiai di pesantren-pesantren. Pembelajaran bahasa Arab tidak mendapatkan tempat elit dalam sistem pendidikan nasional karena pendidikan Indonesia masih saja mendikotomi pendidikan umum pada satu pihak dan pendidikan agama pada pihak lain. Pendidikan umum dan pendidikan agama berjalan sendiri-sendiri, misalnya di SMU/SMK ada pelajaran Bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Mandarin dan tidak ada bahasa Arab karena bahasa Arab urusan sekolah agama.
Dengan situasi, kondisi, dan kebijakan pemerintah yang kadang tidak menguntungkan terhadap pembelajaran bahasa Arab ini, maka para pendukung bahasa Arab (Dosen, Guru, Ustad, Kiai) perlu intropeksi diri dengan melihat kembali struktur dan konsep pembelajaran bahasa Arab. Struktur dan konsep perlu disesuaikan dengan kondisi belajar dan sistem budaya Indonesia.
Di samping itu, pendukung-pendukung bahasa Arab sebenarnya dituntut kreatif dalam menulis buku-buku pelajaran bahasa Arab yang dipakai dalam pembelajaran di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus. Hal ini menimbulkan kesulitan-kesulitan, tidak situasional, dan tidak menggambarkan lingkungan budaya pelajar, melainkan hanya kultur dan kehidupan bangsa Arab itu sendiri. Inilah awalnya “keangkeran” dan kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab. Ditambah lagi, bangsa Arab atau negara-negara yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa nasional kurang menaruh perhatian terhadap pendidikan bahasa Arab bagi orang asing. Penyebabnya memerlukan pemikiran dan penggarapan khusus untuk mengajarkan suatu bahasa.[1]
Selain itu, pelajaran bahasa Arab selama ini juga sering dianggap se­ba­gai pelajaran yang membosankan. Pembelajaran bahasa Arab sampai saat ini cen­derung bersifat formal. Banyak pembelajar bahasa Arab  ce­pat merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran. Metode  yang digunakan terbatas pada cera­mah dan tanya jawab. Media yang dipakai pun tidak interaktif, atau bahkan tidak ada penggunaan media dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Hal ini menyebabkan suasana  pembelajaran bahasa Arab cepat membosankan dan kurang bervariasi.
Kondisi  pembelajaran bahasa Arab yang demikian menyebabkan  pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa tidak selalu bisa diterima secara keseluruhan. Agar pesan bisa diterima siswa, guru perlu menggunakan teknologi pembelajaran yang berupa media atau multimedia, baik berbasis komputer atau internet, guna memudahkan proses penyampaian pesan pembelajaran dan membangun suasana belajar yang menyenangkan atau tidak membosankan.
Dengan demikian, agar proses pembelajaran bahasa Arab berjalan dengan baik, mempunyai daya saing dan mampu berkompetisi dengan pembelajaran bahasa asing lainnya, maka perlu pengembangan intra dalam pembelajaran bahasa Arab. Salah satu caranya yaitu menggunakan media pembelajaran modern berbasis komputer sesuai dengan era teknologi informasi.
Banyak cara yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Arab, khususnya pembelajaran Mufrodat untuk melibakan siswa aktif melalui simulasi komputer, salah satunya adalanh penggunaan program Macromedia Flash 8. Program ini memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. Selain itu siswa tidak jenuh dengan menampilkan animasi-animasi dalam bentuk gambar bergerak dan juga animasi suara yang bervariasi.
Mufrodat merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dimiliki oleh pembelajar bahasa Arab. Perbendaharaan mufrodat Bahasa Arab yang memadai dapat menunjang seseorang dalam berkomunikasi dan menulis dengan bahasa tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berbicara dan menulis yang merupakan kemahiran berbahasa tidak dapat tidak, harus didukung oleh pengetahuan dan penguasaan mufrodat yang kaya, produktif dan aktual.
Penguasaan mufrodat seseorang sangat penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa atau pun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Siswa sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosa kata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif. Untuk itu guru dituntut untuk mengembangkan satu model pembelajaran mufrodat bahasa Arab yang dapat merangsang dan memenuhi kebutuhan siswa akan perbendaharaan kosa mufrodat bahasa Arab. Salah satunya dengan menggunakan Macromedia Flash 8.
Berdasarkan observasi dan pengalaman peneliti belajar di Madrasah Aliyah Al-Karimiyyah Sumenep bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab sudah memenuhi KKM. Hal ini bisa dilihat dari KKM mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Al-Karimiyyah Sumenep yaitu 70 dan rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,5. Akan tetapi minat belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan kurangnya inovasi dan variasi metode maupun media yang digunakan guru di kelas sehingga tidak ada respon yang baik dari siswa terhadap bahasa Arab, siswa cenderung meremehkan bahasa Arab dan terkesan tidak perduli pada pelajaran bahasa Arab.
Dari latar belakang di atas, maka dalam tulisan ini akan menjelaskan beberapa hal terkait pengembangan dan penggunaan teknologi pembelajaran berbasis komputer (macromedia flash 8) dalam pembelajaran muftodat bahasa Arab.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, Kami merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut:
1.         Bagainama pengembangan teknologi pembelajaran berbasis komputer (Macromedia Flash 8) dalam pembelajaran mufrodat bahasa Arab?
2.         Bagainama penggunaan teknologi pembelajaran berbasis komputer (Macromedia Flash 8) dalam pembelajaran mufrodat bahasa Arab?

1.3    Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk:
1.         Menghasilkan pengembangan teknologi pembelajaran berbasis komputer (Macromedia Flash 8) dalam pembelajaran mufrodat bahasa Arab.
2.         Mengetahui penggunaan teknologi pembelajaran berbasis komputer (Macromedia Flash 8) dalam pembelajaran mufrodat bahasa Arab.

II.      KAJIAN TEORI
2.1    Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Macromedia Flash 8
2.1.1   Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer
A.      Pengertian Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis computer (PBK) diambil dari istilah Computer Assisted Intruction (CAI), istilah lain yang sering digunakan juga adalah Computer Assisted Learning (CAL) yantu pembelajaran berbantukan computer. Ada juga Computer Based Learning (CBL) atau Computer Based Intruction (CBI) yaitu pembelajaran berbasis computer (PBK). Istilah CAI lebih banyak digunakan di kalangan pendidik di Amerika Serikat, sedangkan istilah CBI atau CBL digunakan di kalangan pendidik di Eropa.[2]
Pembelajaran berbasis komputer adalah merupakan pembelajaran dengan menggunakan software komputer (CD pembelajaran) berupa program komputer yang berisi tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Perangkat lunak dalam pembelajaran berbasis komputer di samping bisa dimanfaatkan sebagai fungsi computer assisted instruction (CAI), juga bisa dimanfaatkan dengan fungsi sebagai sistem pembelajaran individual (individual learning). Karena dia berfungsi sebagai sistem pembelajaran individual, maka perangkat lunak PBK atau CBI bisa memfasilitasi belajar kepada individu yang memanfaatkannya.[3]
Secara konsep pembelajaran berbasis computer adalah bentuk penyajian bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan dalam satuan unit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. PBK merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem pembelajan individual, dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem komputer yang sengaja dirancang atau dimanfaatkan oleh guru. Kontrol pembelajaran dalam PBK ini sepenuhnya ada di tangan siswa (student center), karena PBK menerapkan pola pembelajaran bermedia, yaitu secara utuh sejak awal hingga akhir menggunakan piranti sistem komputer (CD interaktif).[4]
B.       Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK)
Pembelajaran Berbasis Komputer mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:[5]

1.         Berorientasi pada tujuan pembelajaran
Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komputer harus berorientasi pada tujuan pembelajaran baik kepada standar kompetisi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
2.         Berorientasi pada pembelajaran individual
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis komputer dilakukan secara individual oleh masing-masing siswa dilaboraturium komputer.
3.         Berorientasi pada pembelajaran mandiri
Pembelajaran berbasis komputer bersifat individual, sehingga menuntut pembelajaran secara mandiri.
4.         Berorientasi pada pembelajaran tuntas
Keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan prinsip belajar tuntas atau mastery learning.
C.       Model-model Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK)
Rusman dkk menyebutkan beberapa model pembelajaran berbasis komputer, antara lain sebagai berikut:[6]
1.         Model drills
Model drills adalah suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drills akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dalam melatih siswa, guru hendaknya memerhatikan jalannya pembelajaran serta faktor-faktor sebagai berikut.
a.         Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompentensi.
b.        Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan lain sebagainya yang akan dilatihnya, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan.
c.         Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan itu, misalnya dengan menggunakan animasi yang menarik dalam tampilan komputer.
d.        Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.
e.         Guru hendaknya memerhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
2.         Flowchart model drills
Flowchart berupa alur dalam bentuk kotak-kotak dialog yang memiliki makna dan arti sendiri, flowchart berisi simbol-simbol grafis yang menunjukkan arah alur kegiatan dan data-data yang memiliki program sebagai suatu proses eksekusi.pada flowchart pembelajaran berbasis komputer terdapat struktur dasar yang harus dipahami oleh para pengembang CBI, yakni:
a.         Pemilihan berkondisi, yaitu pemilihan langkah berikutnya yang ditentukan berdasarkan suatu kondisi,
b.        Proses pengulangan, yaitu berlangsung atas jumlah pengulangan yang ditetapkan saat program dibuat (ditetapkan) dan saat program dijalanka,
3.         Model tutorial
Program tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Kegiatan pembelajaran berbasis komputer (CBI) merupakan istilah umum untuk segala kegiatan belajar yang menggunakan  komputer baik sebagian maupun secara keseluruhan. Dewasa ini CBI telah berkembang menjadi berbagai model mulai dari CAI kemudian mengalami perbaikan menjadi ICAI (intelligent computer assisted intruction) dengan dasar orientasi aktivitas yang berbeda muncul pula CAL (computer asisted personalized assigment), ITS (integent tutoring system).
4.         Model simulasi
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Secara umum tahapan materi model tutorial adalah sebagai berikut: pengenalan, penyajian informasi (simulasi 1, simulasi 2 dan seterusnya), pertanyaan dan respons jawaban, penilaian respons, pemberian feedback tentang respons, pembetulan, segmen pengaturan pengajaran dan penutup.
5.         Model instructional games
Instructional games merupakan salah satu bentuk metode dalam pembelajaran berbasis komputer. Tujuan instructional games adalah untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah siswa melalui bentuk permainan yang mendidik.
a.         Karakteristik instructional games:
1.        Tujuan, setiap permainan harus memiliki tujuan, yaitu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.        Aturan, penetapan setiap tindakan yang dapat dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan oleh pemain.
3.        Kompetisi, seperti penyerangan lawan, melawan diri sendiri, melawan kesempatan atau waktu yang telah ditetapkan.
4.        Tantangan, yaitu menyediakan beberapa tantangan.
5.        Khayalan, permainan sering bergantung pada pengembangan imajinasi untuk memberikan motivasi kepada pemain.
6.        Keamanan, permainan menyediakan jalan yang aman untuk mengahadapi bahaya nyata seperti permainan peperangan.
7.        Hiburan, hampir semua permainan untuk menghibur, permainan dalam pembelajaran itu berperan sebagai penumbuh motivasi.
b.        Tujuan instructional games
Jelasnya selain tujuan permainan dalam pembelajaran ini digunakan untuk membelajarkan siswa, permainan juga dapat digunakan untuk memperoleh beragam informasi seperti: fakta, prinsip, proses, struktur, dan sistem yang dinamis, kemampuan dalam hal memecahkan masalah, pengambilan keputusan, kemampuan kerja sama, dan sebagainya.
c.         Komponen instructional games
1.        Pendahuluan (introduction)
Tujuannya adalah untuk menetapkan tahapan dari permainan dan menjamin siswa akan mengerti apa yang harus dilakukan.
2.        Bentuk instructional games (body of instructional games)
Pada bagian ini meliputi: skenario, tingkatan permainan, pelaku permainan, aturan permainan, tantangan dalam pencapaian tujuan, rasa ingin tahu, dan sebagainya.
3.        Penutup (closing)
Dalam menutup permainan yang harus diperhatikan: memberitahu siapa pemenangnya dengan memberi skor terbaik, memberikan penghargaan baik berupa benda seperti: uang, makanan atau permainan tambahan secara Cuma-Cuma.

2.1.2        Macromedia Flash 8
A.      Pengertian Macromedia Flash
Macromedia Flash adalah software aplikasi untuk animasi yang digunakan untuk internet. Dengan Macromedia Flash, aplikasi Web dapat dilengkapi dengan beberapa macam animsi, audio, interaktif animasi dan lain-lain. Animasi hasil dan Macromedia Flash dapat diubah ke dalam format lain untuk digunakan pada pembuatan desain web yang tidak langsung mengadaptasi Flash.[7]
Macromedia Flash memiliki pemrogaman ActionScript, dan dapat merupakan authoring tool berbasis timeline dan terstruktur. Mulai dengan Flash 5, ActionScript merupakan pemrogaman berorientasi objek. Flash MX mempunyai kelebihan yang menonjol dibandingkan denngan Flash 5, diantaranya dapat menggunakan animasi dengan format file AVI.[8]
Dengan demikian dapat digunakan pada pengembangan multimedia interaktif untuk produksi CD, jaringan, maupun penggunaan pada Web. Dalam multimedia dapat dilihat teks, gambar, animasi dan digital video bersama-sama tampil pada satu saat dan penggunaan button sebagai alat interaktif.
Perkembangan multimedia yang pesat dapat dilihat dengan makin dipelukannya presentasi bisnis, menampilkan newsletter dalam internet dan menambahkan audio, teks dan lain-lain. Macromedia Flash adalah salah satu dari authoring tool untuk produksi multimedia dan internet. Flash tidak hanya menggabungkan elemen multimedia ke dalam portable movie, tetapi di samping itu dengna ActionScript, Flash mempunyai kemampuan dalam membuat interactive scripting.
B.       Macromedia Flash 8
Macromedia Flash 8 merupakan suatu program aplikasi yang digunakan untuk mengolah gambar vector dan animasi. Objek-objek yang dapat diolah untuk membuat animasi selain gambar bitmap yang diimpor serta objek suara (sounds) dan objek yang berekstensi avi.[9]
Flash Movie merupakan suatu gabungan antara grafik dan animasi untuk situs Web, walaupun tidak menutup kemungkinan diterapkan juga untuk presentasi, katalog dan lainnya. Pada intinya, Flash Movie terdiri atas grafik vektor, namun grafik bitmap maupun suara juga dapat dimasukkan ke dalamnya.
Pada umumnya, desainer Web menggunakan Flash untuk membuat kontrol navigasi, logo dengan animasi, maupun animasi yang menggunakan suara. Flash Movie sangat ringaks sehingga mampu menggunakan suara. Flash Movie sangat ringkas sehingga mampu di-download secara cepat dan mampu menyesuaikan diri dengan ukuran layar monitor. Tercatat banyak situs Web yang dibuat dengan menggunakan Flash Movie, di antaranya Disney, The Simpsons, dan Coca Cola.
Pada saat bekerja dengan Flash, movie dibuat dengan menggambar atau mengimpor karya seni, kemudian mengaturnya didalam Stage serta memberikan animasi dengan menggunakan Timeline. Interaktifitas didalam movie dapat dibuat menggunakan action, sehingga movie dapat merespons setiap event dengan cara tertentu. Setelah dibuat secara lengkap, movie dapat diekspor sebagai Flash Player Movie, sehingga dapat ditampilkan dalam Flash Player. Selain itu, movie juga dapat diekspor sebagai Stand Alone Projector (Proyektor yang berdiri sendiri).[10]

2.2    Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab
A.      Pengertian Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab
Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.[11] Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru.[12] Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkatpendidikannya.
Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.
Kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk bahasa. Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas. Pengertian ini membedakan antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang maknanya relative stabil. Maka kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata mu’allim ( معلم ) dalam bahasa Arab terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata al-mu’allim (المعلم ) mempunyai dua morfem yaitu ال  dan معلم . Adapun kata yang mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-morfem yang mana masing-masing morfem mempunyai arti khusus. Misalnya kata al-mu’allimun ( المعلمون ) yang terdiri dari tiga morfem yaitu ال , معلم  dan ون .
B.       Tujuan Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab
Tujuan umum pembelajaran kosakata (mufrodat) bahasa arab adalah sebagai berikut:
1.    Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa atau mahasiswa, baik melalui bahan bacaan maupun fahm al-musmu’.
2.    Melatih siswa atau mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan benar karena pelafalan yang baik dan benar mengantarkan kepada kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula.
3.    Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau leksikal (berdiri sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan gramatikal).
4.    Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat itu dalam berekspresi lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang benar.
C.       Makna dan Fungsi Mufrodat Bahasa Arab
Kosakata sebagai khazanah kata atau leksikon akan mempunyai fungsi bilamana mempunyai makna. Makna sebuah kata dapat dibedakan menjadi makna denotatif (أصلى) dan makna konotatif (إضافى). Makna denotatif (أصلى) terdiri dari makna hakiki dan makna kiasan, makna asal dan makna istilah. Misalnya kata al-Umm (الأم) dalam bahasa Arab, makna hakikinya adalah “ibu yang melahirkan anak”, sedang makna kiasan terlihat bila kata al-Umm (الأم) digunakan dalam Umm al-Kitâb (أم الكتاب). Makna asal misalnya terdapat kata al-Hâtif (الهاتف) yang berarti “orang yang berbisik”, sedang makna istilah maksudnya adalah “telepon”.[13]
Makna konotatif adalah makna tambahan yang mengandung nuansa atau kesan khusus sebagai akibat dari pengalaman para pemakai bahasa. Menurut Harimurti makna konotatif adalah makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca). Sebagai contoh, kata al-Umm (الأم) makna konotattifnya adalah kasih sayang atau perlindungan.
Ditinjau dari segi fungsi, kosakata (al-mufradât) dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:
1.         Al-Mufradât al-Mu’jamiyah ( (المفردات المعجميةyaitu kosakata yang mempunyai makna dalam kamus seperti kata بيت ، قمر، قلم .
2.         Al-Mufradât al-Wadzîfiyah (المفردات الوظيفية) yaitu kosakata yang mengemban suatu fungsi tertentu, misalnya hurûf al-jarasmâ al-Isyârahasmâ al-Maushûldlamâir, dan lain-lain yang sejenis dengannya.
Dari dua macam kosakata tersebut, perlu dicatat bahwa diantara Al-Mufradât al-Mu’jamiyahterdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
1.         Terdapat beberapa kosakata yang memiliki kemiripan makna, seperti kata رأى , نظر , لاحظشاهد (melihat, memandang, memperhatikan dan menyaksikan).
2.         Terdapat beberapa kata yang mempunyai makna denotatif yang sama namun mengandung makna konotattif yang berbeda atau berbeda dalam konteks penggunaanya, seperti kata مات , توفـي yang dapat diartikan dalam bahasa Indonesia dengan “mati, meninggal, tewas, wafat atau mampus”.
3.         Kata yang memiliki beberapa makna yang berbeda, seperti kata فصل yang bisa berarti “kelas” ,”musim” atau “pasal” dan “bab”.
Uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan kosakata (al-mufradât) tersebut perlu diperhatikan dan diketahui oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pengajar bahasa khususnya bahasa Arab.

III.   STRATEGI PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (MACROMEDIA FLASH 8) DALAM PEMBELAJARAN MUFRODAT BAHASA ARAB
3.1    Pengembangan Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer (Macromedia Flash 8) dalam Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab
Pada tahap awal guru membuat rancangan flowchart media  pembelaja­ran bahasa Arab berbasis komputer yang di­kem­bangkan dengan software macromedia flash. Setelah itu memilih materi ajar bahasa Arab (konten dari media). Kemudian mulai meng-input kedalam media yang akan digunakan. Berikutnya guru merancang soal-soal latihan yang teridiri atas soal latihan berbentuk pilihan ganda, benar atau salah dan atau yang lainnya.
Berikut ini adalah hasil dari produk media pembelajaran berbasis komputer yang telah disempurnakan.








Gambar 01: Halaman Judul









Gambar 02: Halaman Utama (Home)
Halaman utama ini memungkinkan pengguna media dapat mengetahui isi dari media pembelajaran yang akan digunakan. Pengguna dapat kembali ke halaman ini dengan meng-klik gambar rumah atau home.








Gambar 03: Halaman Pendahuluan
Halaman ini berisikan pengantar dari pelajaran yang akan dilaksanakan yang meliputi; identitas pelajaran, tujuan dan indikator pembelajaran.

 









Gambar 04: Halaman Profil
Halaman ini memuat informasi tentang diri pengembang atau guru atau pembuat media.








Gambar 05: Halaman Profil
Halaman selanjutnya yaitu halaman materi pelajaran yang akan disampaikan guru dalam pertemuan ini, yaitu mufrodat tentang مدرستنا. Disitu guru atau pengembang dapat mengeksplor materi pembelajaran dengan berbagai tampilan dan rujukan.









Gambar 06: Halaman Latihan
Halaman latihan ini memuat pertanyaan guna mengukur (evaluasi) tercapainya pembelajaran setelah menggunakan media berbasis komputer ini. Semua jawaban dapat diakumulasi secara otomatis sesuai yang telah diprogramkan dalam media.








Gambar 06: Halaman Keluar
Untuk menutup atau keluar dari program atau media ini, guru atau pengguna dapat meng-klik gambar exit kemudian memilih tanda √ untuk setuju keluar atau tanda × untuk tidak keluar.


3.2    Penggunaan Teknologi Pembelajaran Berbasis Komputer (Macromedia Flash 8) dalam Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab
Teknologi pembelajaran berbasis komputer ini bisa digunakan untuk pembela­jaran di sekolah maupun belajar mandiri. Penggunaannya dalam pembe­lajaran bahasa Arab di sekolah dapat dikelompokkan kedalam 3 tahap, yaitu  pendahuluan, ke­giatan inti, dan kegiatan penutup.
Pada tahap pendahuluan, kegiatan yang dilakukan guru adalah memper­siapkan media yang akan digunakan dalam proses belajar-mengajar. Adapun tu­juan dari penggunaan media pembelajaran ini adalah untuk menarik perhatian siswa, agar siswa termotivasi untuk belajar bahasa Arab. Kemudian guru mengu­capkan salam, mengecek kehadiran siswa, serta menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan yaitu materi mufrodat tentang مدرستنا   serta menginfor­masikan tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Lang­kah selanjutnya, guru mulai memasuki materi dengan mengaitkan tema dengan kondisi di kelas atau di sekolah, misalnya guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda atau kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di sekolah. Kemudian guru mulai membacakan mufrodat berikut artinya satu persatu, diulang-ulang sampai siswa dirasa fasih melafalkan dan hafal bila memungkinkan.
Pada kegiatan inti, guru menerangkan cara penggunaan media pembe­lajaran berbasis komputer yang dalam hal ini dikembangkan dengan software macromedia flash 8 kepada siswa dan siswa mendengarkan penjelasan dari guru, kemudian guru memperagakan penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 kepada siswa dan siswa juga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sete­lah siswa mengetahui dan memahami cara penggunaannya, maka siswa bisa menerapkan dan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 ini untuk belajar mandiri serta bisa digunakan untuk alat evaluasi pembelajaran bahasa Arab.
Kegiatan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada kegiatan ini guru menin­jau kembali materi yang telah diajarkan. Guru memberikan penguatan dengan mem­berikan pertanyaan lisan sesuai dengan tema yang telah dipelajari, dengan cara menunjuk salah seorang siswa dan menanyakan arti kata dari benda-benda atau kegiatan-kegiatan yang ada di sekelilingnya. Setelah semua siswa faham, maka guru menutup kegiatan pembelajaran den­gan doa dan mengucapakan salam.

IV.   KAJIAN ANALISIS
Materi pembelajaran bahasa Arab yang dimuat di dalam Macromedia Flash 8 adalah mufrodat tentang مدرستنا. Pada langah-langkah penggunaannya terdapat tahapan-tahapan penggunaan yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Dalam media pembelajaran mufrodat menggunakan macromedia flash 8 ini, dilengkapi juga materi percaka­pan dengan tujuan agar siswa mengerti penggunaan mufrodat yang besangkutan di dalam jumlah atau kalam dan agar siswa lebih percaya diri untuk tampil di depan kelas serta meningkatkan motivasi belajar siswa dan me­ningkatkan variasi belajar siswa. Dengan adanya media ini, maka diharapkan kegiatan pembelaja­ran akan lebih bervariasi, dengan menggunakan metode mengajar lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, se­hingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
Guru mata pelajaran bahasa Arab pun bisa ikut bersaing dengan pengajar mata pelaja­ran lain yang jauh lebih dahulu menggunakan media dalam proses pembelajaran. Seperti halnya media pembelajaran lain, media pem­belaja­ran mufrodat menggunakan macromedia flash 8 ini juga memiliki ke­lemahan. Kelemahannya antara lain: dalam penggunaannya dibutuhkan alat pendukung, produk aplikasi ini tidak mendukung untuk digunakan di beberapa spesifikasi nate­book.
Selain memiliki kelemahan, produk aplikasi media ini juga memiliki keunggulan atau kelebi­han, antara lain: konten atau isi media bisa diubah-ubah oleh administrator sesuai dengan ke­butuhan, (3) aplikasi media berbasis web ini mendukung berbagai format antara lain, video, suara, animasi, gambar, maupun teks sehingga menarik bagi peng­guna.

V.      PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa agar bahasa Arab tidak termarginalkan dengan bahasa asing lainnya di era teknologi informasi sekarang ini, maka diperlukan adanya proses pembelajaran bahasa Arab yang inovatif, kreatif, menyenangkan, sesuai dengan perkembangan zaman, kompetitif, pengajar bahasa Arab yang profesional, metodologi dan media pembelajaran sesuai dengan standar global.
Pembelajaran berbasis komputer menunjang implementasi kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber belajar. Kehadiran teknologi komputer dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. komputer tidak akan mengambil alih peran dan fungsi guru, karena ada hal yang tidak dapat digantikan oleh komputer. Komputer hanya sebagai pilihan dalam menyampaikan informasi kepada siswa untuk menciptakan suasana belajar mandiri yang menyenangkan.
Berbagai jenis aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah ”Computer Asissted Instruction (CAI)” atau Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)”. Dalam pembelajaran berbantuan komputer, peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Dalam pemanfaatan komputer sebagai CBI ini terdapat beberapa model, yaitu: model drills, flowchart model drills, model tutorial, model simulasi dan model instructional games.
Dengan demikian, pembelajaran bahasa Arab berbasis teknologi komputerisasi dianggap lebih komunikatif, transformatif, akurat, simpel, fleksibel, informatif dan bersifat global. Namun demikian, diperlukan dukungan kebijakan, komitmen tinggi dan pandangan visioner dari pihak pengelola lembaga pendidikan dan pendukung bahasa Arab (Dosen, Guru, Kiai, Ustadz) yang diorientasikan bagi usaha pengembangan Sumber Daya Manusia unggul di bidang pembelajaran bahasa Arab sesuai dengan perkembangan Iptek. Selain itu, perlu juga pembangunan yang diorientasikan untuk peningkatan sarana Teknologi Informasi seperti belanja program software dan hardware pembelajaran bahasa Arab yang up to date. Hal inilah yang memerlukan pandangan jauh ke depan bahwa eksistensi mahasiswa/siswa bahasa Arab ke depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan belajarnya di masa sekarang.

3.2    Saran
Sebagai pendukung bahasa Arab diharapkan selalu menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas dengan melakukan renovasi dalam pembelajaran. Menggunakan media dalam pembelajaran diantaranya dengan menggunakan komputer adalah salah satu caranya. Sungguh pandangan yang keliru kalau pada abad gelombang informasi seperti sekarang ini masih ada seorang guru yang masih memosisikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar. Ini semua bukan sekedar untuk memenuhi tuntutan zaman. Sudah saatnya setiap sekolah mempersiapkan implementasi pembelajaran dengan memberdayakan seluruh potensi yang ada baik dari segi SDM, infrastruktur, dan biaya.
Kepada para Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab diharapkan dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab sebagai media untuk menyampaikan pesan (isi/konten) pelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Lebih daripada itu, guru diharapkan pula dapat merancang media pembe­lajaran untuk kegiatan pembelajaran bahasa Arab guna memajukan pendidikan serta proses belajar mengajar yang lebih kreatif serta inovatif khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Arab.

Daftar Pustaka


Agus Suryana. 2006. Panduan Praktis Mengelola Pelatihan. Jakarta: Edsa Mahkota
Ahmad Fuad Effendy. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat
Arieto Hadi Sutopo. 2002. Multi Media Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu
Badawi. 1992. Modern Arabic Literature. New York: Cambridge University
Furqonul Aziz dan Chaidar Al-Wasilah. 2000. Cet: II. Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Jos D Parera. 1997. Lingustik Edukasional. Jakarta: Erlangga
Muhaimin M.A. Dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: CV. Citra Media.
Oemar Hamalik. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Prananto Sukmajaya. Teknologi Informasi Implikasinya Bagi Teknologi Pendidikan dalam http://website.p4tkmatematika.com/2008/11/28/teknologi-informasi-implikasinya-bagi-teknologi-pendidikan/ diakses pada tanggal 25 Mei 2015
Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2006. Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash 8 Professional. Jakarta: Salemba Infotek




[1] Prananto Sukmajaya. Teknologi Informasi Implikasinya Bagi Teknologi Pendidikan dalam http://website.p4tkmatematika.com/2008/11/28/teknologi-informasi-implikasinya-bagi-teknologi-pendidikan/ diakses pada tanggal 25 Mei 2015
[2] Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm: 98
[3] Ibid. Hlm: 98
[4] Ibid. Hlm: 98
[5] Ibid. Hlm: 98-100
[6] Ibid: Hlm: 112-124
[7] Arieto Hadi Sutopo. 2002. Multi Media Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu . Hlm: 60
[8] Ibid. Hlm: 60
[9] Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2006. Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash 8 Professional. Jakarta: Salemba Infotek. Hlm: 2
[10] Ibid. Hlm: 2
[11] Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm: 137
[12] Ibid. Hlm: 137
[13] Ahmad Fuad Effendy. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Hlm: 97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar